Jakarta - Holding Pangan ID FOOD group akan memulai musim giling gula tahun 2023 di beberapa Pabrik Gula yang dikelolanya seperti PG Tersana Baru, PG Sindang Laut, PG Jatitujuh, PT PG Rajawali II dan PG Candi Baru.
Untuk memastikan kesiapan giling gula, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan beserta jajaran akan meninjau beberapa Pabrik Gula ID FOOD Group tersebut.
Frans mengatakan target produksi gula dari musim giling tahun 2023 sebesar 300.433 ton. Terget produksi tersebut meningkat jika dibandingkan produksi tahun 2022 yang mencapai 264.907 ton dengan tingkat rendemen 6,66 % pada luas lahan 50.857 hektar.
Target sebesar 300.433 ton tersebut berasal dari jumlah tebu tergiling sebanyak 3.96 juta ton tebu di lahan seluas 51.805 hektar. Adapun tingkat produktivitas sebesar 76 ton/ha dan target rendemen sebesar 7,59%.
Menurutnya, Holding BUMN Pangan ID FOOD melalui Pabrik - Pabrik Gula yang dikelolanya selalu mendukung program Pemerintah dalam kemandirian pangan gula nasional dengan meningkatkan kemitraan petani tebu rakyat untuk jaga pasokan gula serta berkomitmen untuk menjaga harga gula ditingkat Petani.
Terkait hal tersebut, ID FOOD mendukung upaya yang dilakukan oleh Bapanas bersama seluruh stakeholder gula Nasional lainnya yang baru saja melakukan review Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP). Apalagi ID FOOD melihat langkah tersebut bertujuan untuk menjaga keseimbangan harga di hulu dan di hilir sesuai struktur ongkos produksi saat ini, sehingga memberikan keuntungan yang wajar di semua lini.
"Langkah ini seiiring dengan arahan Bapak Presiden yang meminta agar harga pangan dijaga keseimbangannya, sehingga agar bisa menghasilkan harga yang wajar di tingkat produsen, distributor, dan konsumen," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Komersial ID FOOD Ardiansyah Chaniago mengatakan, prediksi hasil yang baik pada tahun ini jangan sampai membuat lengah.
Ia mengatakan, manajemen serta seluruh pegawai harus
tetap fokus mengawal proses giling dari hari pertama sampai akhir.
"Keselamatan proses giling dari hari pertama sampai terakhir harus dijaga. Termasuk pengawalan pencegahan kebakaran karena saat el nino ini rawan. Prioritas adalah keselamatan karyawan serta kerja sama dengan petani untuk menjaga tebunya," ungkapnya.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengungkapkan momentum musim giling tebu tahun ini sangat penting untuk menentukan pencapaian produksi gula nasional pada tahun 2023.
Menurutnya rencana produksi gula konsumsi pada musim giling tahun ini sebesar 2,6 juta ton, dengan kebutuhan gula nasional di angka 3,4 juta ton setahun.
"Untuk memenuhi kebutuhan nasional sebesar 3,4
juta ton memang masih diperlukan pengadaan dari luar. Namun perlu kita
apresiasi bahwa tahun ini rencana impor lebih kecil dari tahun lalu yang berada
di posisi lebih dari 1 juta ton. Ini merupakan langkah awal yang baik dalam
mewujudkan swasembada gula," cetusnya.