Sejak pembentukannya pada tahun 2022, Holding BUMN Pangan ID FOOD telah berkontribusi dalam pembangunan pangan dan pertanian nasional. Kontribusi tersebut terlihat dalam sejumlah program strategis yang dijalankan, diantaranya program mendukung swasembada gula nasional, Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), pendistribusian bantuan pangan untuk pencegahan stunting, dan program Makmur.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan, saat menjadi pembicara dalam Ketahanan Pangan Indonesia Expo & Conference 2023 dengan tema “Urgensi BUMN Pangan dalam Pembangunan Pertanian Nasional”, Jumat, (11/8), di JIExpo, Jakarta. Menurutnya, program strategis yang dijalankan tersebut bertujuan untuk membangun ekosistem pangan nasional sekaligus menjaga sustainability business ID FOOD.
Frans memaparkan, dalam program mendukung swasembada gula ID FOOD terus mendorong perluasan lahan melalui sinergi BUMN, kemitraan dengan Petani Mandiri serta melakukan revitalisasi Pabrik Gula milik ID FOOD. Sedangkan untuk program penyelenggaraan CPP ID FOOD ditugaskan untuk mengadakan cadangan dan stabilisasi harga pangan untuk 9 komoditas seperti daging ruminansia, daging unggas, cabai, bawang putih, telur, gula, bawang merah, ikan, dan minyak goreng.
Selanjutnya, untuk program bantuan pangan stunting ID FOOD berkontribusi dalam pelaksanaan program pengentasan stunting melalui penyaluran bantuan pangan berupa Daging Unggas dan Telur Unggas kepada 1.446.089 KRS (Keluarga Risiko Stunting) yang saat ini telah terdistribusikan sebanyak 98 persen ke 7 provinsi, yaitu Banten, Jabar, Jateng, Jatim, NTT, Sulbar, dan Sumatera Utara.
Adapun dalam program Makmur, ID FOOD menjalankan peran sebagai offtaker hasil panen. Program Makmur merupakan program pertanian terintegrasi dari hulu hingga hilir. Melalui program ini dilakukan pendampingan intensif kepada petani budidaya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok dan dukungan teknologi. Tujuan program ini peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Turut hadir dalam diskusi yang dilaksanakan Masyarakat Petani dan Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) tersebut Rektor IPB University Arif Satria yang hadir secara daring, Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso, para pimpinan dan perwakilan dinas tingkat provinsi dan kabupaten/kota terkait, pengusaha dan praktisi pertanian, serta akademisi (rektor, dosen, dan mahasiswa).