Transformasi digital memainkan peran krusial dalam meningkatkan ketahanan pangan di era modern. Dengan dukungan teknologi, para petani dan pelaku usaha sektor pangan dapat mengoptimalkan hasil produksi untuk peningkatan daya saing dan nilai tambah produk.
Hal tersebut menjadi salah satu concern yang disampaikan Direktur Supply Chain dan IT ID FOOD Bernadetta Raras saat menjadi pembicara dalam Forum Digital BUMN (FORDIGI) SUMMIT 2024, Rabu, (25/9/2024), di Jakarta. Menurutnya, pemanfaatan teknologi melalui penerapan Smartfarming dapat membantu kerja petani dan aktivitas bisnis pelaku usaha pangan. Misalnya, memudahkan mapping lahan, pengambilan data terkait kondisi tanah dan tanaman, hingga analisis data untuk mempercepat pengambilan Keputusan yang akurat.
Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi pemborosan sumber daya, yang pada akhirnya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Selain itu, transformasi digital juga membuka akses pasar yang lebih luas.
Raras kemudian menjelaskan penerapan teknologi dan digitalisasi yang telah berjalan di ID FOOD. Ia menjelaskan, ID FOOD mengembangkan Geospatial Information System (GIS) yang mengintegrasikan kegiatan on farm, data-data ERP perusahaan, dan data pendukung untuk memberikan informasi dan analisa yang akurat dalam pengambilan Keputusan.
Dalam paparannya yang mengangkat tema Transformasi BUMN dengan AI, ia menyampaikan ID FOOD telah menyiapkan roadmap smartfarming yang saat ini dijalankan secara bertahap. Salah satunya penerapan smartfarming industri gula ID FOOD yang memanfaatkan teknologi budidaya pertanian modern berbasis remote sensing, serta sensor dan IoT untuk menjamin tercapainya target produksi.
“Melalui penerapan teknologi digital, sistem pertanian dapat berjalan lebih adaptif dan responsif terhadap tantangan sektor pertanian global, sehingga memperkuat ketahanan pangan secara berkelanjutan,” ungkapnya.