Peran BUMN Pangan dalam pelaksanaan program stabilitas pasokan dan harga pangan dipandang sangat strategis. Dengan kontribusi BUMN Pangan yang kuat diharapkan pemerintah memiliki instrument yang dapat diandalkan untuk melakukan intervensi saat terjadi fluktuasi harga pangan.
Hal tersebut mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) Pangan yang mengangkat tema Outlook Industri Pangan Nasional 2023 dan Sinergitas ID FOOD dan BULOG dalam rangka Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan yang digelar Holding BUMN Pangan ID FOOD, Jumat, (28/7), di Malang.
Dalam forum tersebut, Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan menyampaikan, ID FOOD berkomitmen mendukung program pemerintah dalam stabilitas pasokan dan harga pangan. Untuk memastikan hal tersebut ID FOOD sudah terlibat aktif secara bertahap dengan mendukung penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang diinisiasi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA). Selain itu, ID FOOD juga berkontribusi dalam program stabilisasi pasokan dan harga pangan lainnya seperti bantuan pangan telur dan daging ayam bagi 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS), gerakan pangan murah, dan pendistribusian pangan ke daerah defisit untuk komoditas minyak goreng, gula, dan lainnya.
Menurut Frans, untuk memperkuat kontribusi BUMN Pangan, ID FOOD siap berkontribusi dengan entitas BUMN Pangan lainnya, seperti Perum BULOG. Kolaborasi antar BUMN dalam menjaga ketahanan pangan juga telah dijalankan dalam program Makmur yang diinisiasi Kementerian BUMN.
Sementara itu, Ketua Dewan pengawas Perum BULOG Bayu Krisnamurthi dalam paparannya menyampaikan untuk memastikan program stabilisasi stok dan harga pangan berjalan baik perlu jumlah keterlibatan dan stok pangan milik BUMN yang cukup atau sekitar 10% dari market share.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan INDEF M. Rizal Taufikurahman juga menyampaikan paparannya terkait Outlook Industri Pangan Nasional 2023. Menurutnya, kondisi ekonomi global saat ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi negara produsen pangan.
FGD tersebut juga melangsungkan diskusi bersama Konfederasi Serikat Pekerja Holding BUMN Pangan.