Jakarta [03/8] – Holding pangan ID FOOD melalui Anak usaha sektor Pertanian dan Agro Industri PT Mitra Kerinci ajak UMKM, Petani, Pemerintah Daerah dan Stakeholders untuk mengangkat budaya teh Indonesia.
“Kami berupaya ciptakan ekosistem teh dengan mengangkat kembali budaya teh Indonesia gandeng UMKM dan Petani lokal di Kabupaten Solok Sumatera Barat,”terang Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan. [3/8/2022]
Seperti komoditas kopi Indonesia yang telah beragam penyajiannya dan tersedia disetiap pusat perbelanjaan, Frans mengatakan untuk mewujudkan ekosistem teh akan memanfaatkan peluang pasar komoditas kopi dan disinergikan dengan market konsumsi teh yang diproduksi hasil olahan Petani dan perkebunan Mitra Kerinci di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.
“Ekosistem itu diwujudkan dari hulu perkebunan teh Kerinci kemudian di hilir kami gandeng komunitas kopi dalam penetrasi pasarnya, seperti pada kegiatan festival teh dan kopi sinergi UMKM binaan dan petani,”jelasnya.
Frans melanjutkan mengenai data produksi teh pucuk basah sampai dengan Semester I 2022 tercatat sebanyak 4.780 ton atau 69% dari target 2022 dan 78% YoY.
Dari produksi teh pucuk tersebut kemudian dilakukan pengolahan
dan memproduksi teh kering sampai dengan Semester I 2022 adalah sebanyak 1.186 ton atau 73% dari target 2022 dan capaian 79% YoY.
“Kami melihat komoditas teh Indonesia juga memiliki potensi ekspor, pada tahun 2022 ini terdapat minat ekspor teh Indonesia dengan negara tujuan seperti Taiwan, Jerman dan Malaysia dengan produk black tea dan special tea, sementara minat konsumsinya produk green tea menjadi favorit konsumsi lokal di Indonesia,”pungkas Frans.
Sementara itu, Direktur PT Mitra Kerinci, Arief Maulana Yamin melanjutkan bahwa perkebunan teh yang dikelola ID FOOD group memiliki luasan sekitar 2025 Ha dan memproduksi kapasitas produksi teh yang dilakukan pengolahan sekitar 4.000 ton per tahun.
Arief melanjutkan bahwa ajakan untuk mengangkat Teh Indonesia selain melibatkan petani juga mengajak kontribusi milenial untuk menggaungkan keunggulan teh Indonesia.
“Keunggulan dari teh Indonesia asal Solok Selatan Sumbar ini berada di kaki gunung Kerinci yang menjadi daya tarik wisatawan karena berdekatan Taman Nasional Kerinci seblat,
hasil produksi tehnya diolah menjadi keanekaragaman teh dan dapat dikombinasikan dengan buah seperti jeruk dan nanas, diolah menjadi minuman tisane serta diolah dengan kombinasi rempah - rempah seperti jahe maupun tanaman obat lainnya,” kata Arief.
Arief melanjutkan Mitra Kerinci Member of ID FOOD memproduksi 2 olahan teh yaitu Black tea dan green tea yang berpotensi peluang ekspor, varian lainnya mitra Kerinci juga memproduksi special Tea seperti jasmine tea yang diolah mix dengan bunga melati.
Mengenai ekosistem pangan komoditas kopi, Arief mengakui turut menggandeng tokoh adat masyarakat setempat Datuk Sibungu sekaligus Pembina kopi di Sumatera barat. “Jadi penggiat kopi disinergikan dengan teh untuk peningkatan market komoditas teh Indonesia,” katanya lagi.