- 11 Feb 2022
- Komunikasi Korporasi
-
JAKARTA – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) meraih predikat Baik dengan skor 80,008 dalam mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang baik. Predikat tersebut disampaikan secara langsung Tim Asesor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai Lembaga Independen.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Thomas Hadinata mengatakan, hasil penilaian GCG dari BPKP menjadi bekal bagi perbaikan dan peningkatan kualitas kinerja perusahaan. Ia berharap, hasil asesmen berupa area of improvement (AoI) dan rekomendasi dapat menjadi guidance untuk penerapan tata kelola perusahaan yang baik ke depan.
“Kami meyakini dan percaya, bahwa Skor GCG selaras dengan kinerja perusahaan, semakin tinggi skor GCG semakin baik dan semakin berintegritasnya manajemen dalam pengelolaan perusahaan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, peluang dan tantangan setelah Holding Pangan resmi terbentuk menjadi semakin bertambah. Oleh karena itu, manajemen berkomitmen bekerja ekstra keras untuk membawa holding pangan mencapai visi menjadi produsen pangan yang berkualitas, tentunya dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Sementara itu, Komisaris Utama ID FOOD Bayu Krisnamurthi, mengatakan, asesmen GCG kali ini dilakukan di waktu yang berdekatan dengan penetapan ID FOOD sebagai Holding BUMN Pangan, di mana kedepannya ID FOOD akan menjalankan tugas sangat menantang.
“Ini dapat menjadi awal yang baik untuk penguatan Holding Pangan kedepan. GCG menjadi salah satu pondasi yang paling utama bagi kita untuk melaksanakan tugas sebagai holding. Oleh sebab itu, saya sangat bersemangat untuk mendengarkan masukan dan rekomendasi yang akan kita tindak lanjuti dan nantinya menjadi alat untuk membawa holding pangan mencapai tujuan seperti yang diamanahkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan, GCG bukan hal yang main-main melainkan sesuatu yang menjadi prasyarat dari sebuah perusahaan yang maju dan modern. Terlebih lagi karena bagi BUMN, maka kewajibannya menjadi berlipat ganda.
Mewakili Tim Asesor, Direktur Pengawasan Badan Usaha Agrobisnis, Infrasrtruktur dan Perdangangan BPKP Heli Restiati berharap, AoI yang disampaikan tim asesor dapat menjadi alat untuk memonitor proses perbaikan sehingga benar-benar terhubung dengan proses dan berdampak pada perbaikan kinerja.
Sehubungan asesmen ini dilaksanakan pada saat transisi perusahaan menjadi holding, ia berpesan agar proses perbaikan yang dilakukan langsung menyesuaikan dengan tata kelola perusahaan sebagai holding BUMN Pangan.
Menteri BUMN Dorong Peningkatan GCG BUMN
Direktur Utama ID FOOD Arief Prasetyo Adi menambahkan perolehan score GCG PT RNI (Persero) dengan kategori “Baik” merupakan pondasi Holding Pangan beserta ke-16 Anggotanya. “Integritas adalah prioritas, oleh karenanya GCG Holding pangan wajib diterapkan di seluruh Insan BUMN Pangan.” tegasnya.
Sebelumnya, penerapan GCG juga ditegaskan juga oleh Menteri BUMN Erick Thohir kepada seluruh Perusahaan BUMN.
“Yang terpenting adalah tata kelola perusahaan yang baik atau GCG harus ditingkatkan,” Jelas Menteri Erick.
Sesuai hasil penilaian Deputi Bidang Akuntan Negara BPKP, capaian Pengungkapan Informasi dan Transparansi PT RNI (Persero) mendapat predikat “Sangat Baik” dengan capaian 89,9%, meningkat dari tahun sebelumnya dengan capaian sebesar 75,7%.
Penerapan pengungkapan Informasi tersebut turut menjadi prioritas di Holding Pangan. Sebagaimana sebelumnya, Menteri Erick meminta semua BUMN semakin terbuka kepada publik, karena keterbukaan informasi bagian dari GCG.
Adapun dalam asesmen GCG tahun 2021, ID FOOD memperoleh skor 80,008 dengan predikat “Baik”. Penilaian dilakukan dengan menguji sejumlah aspek, diantaranya aspek Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi serta Pengungkapan Informasi Publik dengan capaian diatas 89% sehingga mendapat predikat “Sangat Baik”.