Jakarta [24 /1/2023] - Setelah satu tahun BUMN Holding Pangan ID FOOD diresmikan, di tahun 2023 Perseroan merencanakan second wave transformation melalui langkah - langkah persiapan hadapi tantangan tahun 2023.
Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan menargetkan pendapatan di tahun 2023 sebesar Rp.17 Triliun atau meningkat sekitar 8% dari realisasi pendapatan di tahun 2022 sebesar 16 Triliun, dengan Ebitda sebesar Rp. 518 Milyar atau naik 120% dari Ebitda tahun 2021 sebesar Rp.235 Milyar [unaudited].
“Di tahun 2023, ID FOOD merencanakan second wave transformation di berbagai sektor yang dikelola,” jelas Frans.
Frans memerinci program transformasi ID FOOD Group diantaranya mulai dari penataan struktur portofolio pada anak/cucu perusahaan melalui streamlining bisnis ID FOOD Group.
“Kami akan lakukan transformasi penataan struktur bisnis anggota holding sektor gula, logistik, perdagangan melalui divestasi dan akusisi beberapa anggota holding,” pungkas Frans.
Di sektor Perikanan, transformasi pengembangan bisnis akan dilakukan pengembangan pelabuhan perikanan dengan potensi Rp.200 Milyar per tahun, dan penangkapan ikan terukur potensi hingga Rp.1 Triliun/ tahun.
Di sektor pertanian, lanjut Frans, pengembangan bisnis dilakukan melalui corporate farming dengan target 500-1500 hektare di lahan Sukamandi, Jawa Barat.
ID FOOD melalui program Makmur sinergi BUMN terkait menargetkan tanam seluas 250 ribu hektare untuk 5 komoditas seperti padi, jagung, tebu, sawit dan kopi dengan keterlibatan petani sebanyak 106.387 orang.
“ID FOOD Group juga melakukan investasi untuk mengoptimalkan produksi di beberapa sektor, diantaranya investasi pabrik gula, revitalisasi pabrik garam, investasi pabrik pakan, cold storage untuk penyimpanan pangan daging dan ayam, dan investasi kandang ayam GPS dan PS Broiler,” ujarnya.
Frans meyakini ID FOOD Group siap menghadapi tantangan di tahun 2023, pasalnya kinerja perseroan ditahun pertama sebagai Holding Pangan ID FOOD Group membuktikan komitmen terhadap perkuat ekosistem hulu hilir pangan, diantaranya pendistribusian minyak goreng sampai dengan Desember 2022 tercatat 90,56 juta liter di 6.500 titik lokasi wilayah seluruh Indonesia, ekspor beberapa komoditas pangan seperti ikan dan gurita sebanyak 277 Ton ke Jepang dan USA, ekspor 238 ton kopi ke Mesir, 17 Ton teh ke Taiwan.
“Sepanjang tahun 2022, ID FOOD juga melakukan mobilisasi sapi dari wilayah surplus asal Boyolali, Nganjuk, Sumbawa, Serang, Sidrap ke wilayah defisit di Jabodetabek dengan total sapi lokal sebanyak 305 ekor dan sapi impor 1.100 sapi memenuhi kebutuhan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN),” tambah Frans.
Selain itu, di tahun 2022 ID FOOD juga mengimplementasikan resi gudang gula pertama di Indonesia
dengan total 96 resi senilai 40.202 Ton atau setara Rp.320 Miliar.
Frans melanjutkan pengembangan produk retail pangan dan non pangan juga dilakukan ID FOOD Group di tahun 2022 sebanyak 9 jenis produk, diantaranya Rania tepung terigu, Rania garam, Raja gula kemasan baru, Rania air mineral, Rania kecap manis, garam magisa, therapina garam spa, nushi tissue, nushi alcohol swab yang rencananya akan diresmikan peluncuran produk di tahun 2023 ini momentum HUT ke-1 ID FOOD.